Thursday, November 19, 2009

MENANAM ANGGREK bag. 3 (cara penanaman)

B. Cara Menanam
    ANGGREK yang akan ditempelkan pada cabang kayu atau pada blok pakis, tidak banyak yang harus dikerjakan. Batang Anggrek cukup diikat pada cabang kayu atau blok pakis dengan tali rafia, tali ijuk atau dengan potongan kawat tembaga. Setelah beberapa bulan, akar Anggrek akan tumbuh dan melekat erat pada kayu/pakis. Apabila dari segi estetika tali-tali pengikat itu kurang menarik, tali tersebut dapat dilepas.



    Penanaman Anggrek dalam pot, juga perlu mendapat perhatian. Anggrek monopodial dapat ditempelkan ditengah-tengah pot, akar diatur sebaik-baiknya. Dan batang Anggrek diikatkan pada penopang. Sedangkan untuk Anggrek sympodial, bagian yang masih tumbuh diletakkan ke arah tengah pot supaya pertumbuhan baru tidak keluar dari pot. Rizom ditanam kira-kira 1,5-2cm dari tepi pot. Nama silangan yang ditulis dengan pesil hitam pada label plastik atau alumunium kemudian diikatkan pada tanaman. Nama ini perlu diberikan sebagai identitas, terutama sebelum tanama Anggrek berbunga.
    Pada Anggrek yang ditanam dipot, meletakkannya dapat dengan cara menggantungkannya. Cara ini dapat memberi keuntungan, karena aliran udara akan lebih lancar. Dengan demikian CO2 yang diperlukan dan O2 yang dibentuk bersirkulasi lebih baik. Disamping itu karena adanya aliran udara evapotranspirasi, yaitu penguapan dari permukaan tanaman dan media, akan lebih baik. Akibatnya pengambilan air dan hara juga akan lebih baik.



Wednesday, November 18, 2009

MENANAM ANGGREK bag. 2 (media penanaman)

Seperti yang diulas pada bag. 1 bahwa untuk penanaman ANGGREK pot di Indonesia bisa dipergunakan media arang, pakis dan batu bata serta sabut kelapa. Berikut adalah keterangannya :

a. Arang
    Sebelumnya arang dipecah menjadi potongan-potongan kecil. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada ukuran pot dan tanaman anggrek itu sendiri. Untuk mengisi pot yang berdiametr 15 cm atau lebih, umumnya digunakan pecahan arang yang berukuran 3cm panjang, lebar 2-3cm dan tebalnya 2-3cm. Sedangkan untuk pot yang lebih kecil ukuran pecahan arang ini juga harus lebih kecil.
    Pecahan arang ini dapat direndam dahulu dalam larutan pupuk sebelum digunakan. Larutan pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK sebanyak 1g/l. Perendaman media larutan pupuk ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan.


b. Pakis dan Batu Bata
    Dalam lempengan pakis sering terdapat semut atau binatang-binatang kecil lainnya. Untuk menghilangkan binatang (serangga) ini, maka pakis sebelumnya perlu direndam dalam air dulu. setelah dikeringanginkan, pakis dipecah0pecah dan kemudian direndam dalam larutan pupuk.
    Untuk seedling yang baru keluar dari botol, media tumbuh sebaiknya yang lebih halus. Jika dipakai pakis, hendaknya pakis dihancurkan jadi potongan yang kecil-kecil dan disterilkan dulu. Sterilisasi ini perlu dilakukan mengingat tanaman masih kecil dan sangat peka. Cara sterilisasi media adalah dengan mengukusnya dalam dandang selama 1-2jam.
    Pecahan batu bata ini diisikan sampai 1/3 hari dari tinggi pot. Besar pecahan bata untuk pot yang berdiameter 15cm kira-kira sebesar kelereng. Pakis yang berbentuk lempengan perlu dihancurkan dulu, lalu ditambahkan pada pot sampai 2cm dibawah permukaan pot.

c. Sabut Kelapa
    Sabut kelapa yang digunakan untuk media ini adalah sabut kelapa yang masih menempel pada kulit luarnya. Sabut ini lalu dipotong-potong dan diletakkan berdiri, sehingga seratnya sejajar dengan tinggi pot.
    ANGGREK yang akan ditanam diletakkan antara 2 lempengan sabut. Cara ini sering dipergunakan untuk bibit kecil yang akarnya belum terlalu panjang. Setelah dijepit, lalu potong sabut dan anggreknya diletakkan di tengah-tengah pot. Bibit tanaman anggrek yang ditanam dalam sabut kelapa ini biasanya berukuran 7,5-10cm.
    Guna mengatasi pembusukan pada sabut kelapa, maka sabut ini perlu direndam dalam larutan fungisida. Perendaman dalam larutan pupuk dapat membantu pertumbuhan anggrek. Bila dibandingkan dengan media lain, pemberian fungisida pada media sabut kelapa ini harus sering dilakukan.
    Sebenarnya ANGGREK dapat menyesuaikan diri dengan media apa saja, yang penting penyiramannya memadai dan pemupukannya tepat untuk setiap jenis. Di daerah yang banyak hujan dengan kelembaban tinggi, pemakauan media yang dapat menyimpan air tidak dianjurkan karena media akan basah selalu dan dapat menyebabkan kebusukan pada akar anggrek sendiri.

Tips Membeli Anggrek yang Sehat

Dimana tempat membeli anggrek

Anggrek dapat dibeli dimana saja, meskipun anda dapat mendapatkannya di supermarket atau toko tanaman. Tetapi akan lebih baik bila anda membeli tanaman anggrek dari tempat dimana tanaman anggrek tersebut mendapat perlakuan khusus. Karena ditempat ini anda akan diberi pengarahan bagaimana anggrek ditanam dan dirawat dengan baik, dari segi level temperatur suhu ruang dan kebutuhan cahaya, baik itu dari pemilik atau pun staff penjual.


MENANAM ANGGREK bag. 1

Cara menanam ANGGREK, dibedakan berdasarkan jenis Anggrek itu sendiri. Untuk Anggrek epifit tentu media dan cara menanamnya berbeda dengan Anggrek tanah.

  1. ANGGREK EPIFIT
A. Media Tumbuh Anggrek
Anggrek Epifit biasa diatanam dalam pot, blok pakis, atau pada cabang-cabang kayu yang masih hidup maupun yang sudah mati. Anggrek yang biasa ditanam di pot adalah Cattleya, Dendrobium, Cymbidium, Vanda daun dan Phalaenopsis. Phalaenopsis juga sering ditempelkan pada blok pakis atau pada pohon.
Untuk Anggrek pot, penentuan bahan pengisi pot sebagai media tumbuh merupakan hal yang penting. Pengisi pot yang tepat dan standar sebagai media tumbuh untuk segala jenis Anggrek dan segala tempat sukar untuk ditentukan. Tiap daerah memiliki kelembaban dan kecepatan angin yang berbeda. Juga tiap orang memiliki kesibukan tersendiri sehingga frekuensi penyiraman berbeda. Dengan demikian campuran media yang paling tepat untuk tanaman Anggrek harus kita temukan sendiri. Secara umum media tumbuh harus dapat menjaga kelembaban daerah akar Anggrek sekitar, menyediakan cukup udara dan dapat menahan hara yang diberikan. Di berbagai daerah mempunyai media sendiri-sendiri. Di Asia Tenggara misalnya, sejak tahun 1940 Anggrek menggunakan media yang berupa:
  • pecahan batu bata
  • arang
  • serabut kelapa
  • kulit kelapa
  • batang pakis,
Atau bahan campuran dari bahan-bahan tersebut, misalnya pakis dan arang, atau pakis dan pecahan batu bata.
Sedangkan di Amerika Utara, antara tahun 1950 - 1970 orang mengisi pot dengan bahan tunggal yaitu :
  • serat kayu redwood
  • kulit kayu fir, sejenis conifera
  • kulit kayu pinus
  • gambut
  • batu kerikil
  • pakis untuk daerah Hawaii
Pada tahun 1965, Davidson mengembangkan suatu campuran media untuk mengisi pot; bukan lagi bahan tunggal, tetapi merupakan campuran dari :
  • 6,5 bagian kulit fir
  • 1,5 bagian gambut
  • 1-1,5 bagian serat kayu redwood
  • 0,5-1 bagian perlite
Tahun 1977, Davidson mengemukakan lagi campuran baru yang terdiri dari : gambut kasar, daun oak kering dan serat redwood dalam perbandingan yang seimbang. Untuk Cymbidium yang semi terestrial, Penningfield pada tahun 1976 menganjurkan :
  • 3 bagian pinus cylvestris
  • 3 bagian daun oak kering yang dihancurkan
  • 3 bagian gambut
  • 1 bagian pupuk kandang sapi (sudah disimpan lama) dicampur moss dan pasir.
Untuk penanaman ANGGREK pot di Indonesia, bisa digunakan media arang, pakis dan batu bata, serta sabut kelapa.

CINTA ANGGREK

Penggemar anggrek tidak terbatas pada kalangan nursery. Banyak sekali pengemar rumahan juga ingin sekali mengetahui seluk beluk anggrek

CINTA ANGGREK

Situs Forum Pecinta Anggrek Indonesia yang bermula dari milis Anggrek - tempat berbagi pengalaman.

  © Blogger templates Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP