Wednesday, November 18, 2009

MENANAM ANGGREK bag. 2 (media penanaman)

Seperti yang diulas pada bag. 1 bahwa untuk penanaman ANGGREK pot di Indonesia bisa dipergunakan media arang, pakis dan batu bata serta sabut kelapa. Berikut adalah keterangannya :

a. Arang
    Sebelumnya arang dipecah menjadi potongan-potongan kecil. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada ukuran pot dan tanaman anggrek itu sendiri. Untuk mengisi pot yang berdiametr 15 cm atau lebih, umumnya digunakan pecahan arang yang berukuran 3cm panjang, lebar 2-3cm dan tebalnya 2-3cm. Sedangkan untuk pot yang lebih kecil ukuran pecahan arang ini juga harus lebih kecil.
    Pecahan arang ini dapat direndam dahulu dalam larutan pupuk sebelum digunakan. Larutan pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK sebanyak 1g/l. Perendaman media larutan pupuk ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan.


b. Pakis dan Batu Bata
    Dalam lempengan pakis sering terdapat semut atau binatang-binatang kecil lainnya. Untuk menghilangkan binatang (serangga) ini, maka pakis sebelumnya perlu direndam dalam air dulu. setelah dikeringanginkan, pakis dipecah0pecah dan kemudian direndam dalam larutan pupuk.
    Untuk seedling yang baru keluar dari botol, media tumbuh sebaiknya yang lebih halus. Jika dipakai pakis, hendaknya pakis dihancurkan jadi potongan yang kecil-kecil dan disterilkan dulu. Sterilisasi ini perlu dilakukan mengingat tanaman masih kecil dan sangat peka. Cara sterilisasi media adalah dengan mengukusnya dalam dandang selama 1-2jam.
    Pecahan batu bata ini diisikan sampai 1/3 hari dari tinggi pot. Besar pecahan bata untuk pot yang berdiameter 15cm kira-kira sebesar kelereng. Pakis yang berbentuk lempengan perlu dihancurkan dulu, lalu ditambahkan pada pot sampai 2cm dibawah permukaan pot.

c. Sabut Kelapa
    Sabut kelapa yang digunakan untuk media ini adalah sabut kelapa yang masih menempel pada kulit luarnya. Sabut ini lalu dipotong-potong dan diletakkan berdiri, sehingga seratnya sejajar dengan tinggi pot.
    ANGGREK yang akan ditanam diletakkan antara 2 lempengan sabut. Cara ini sering dipergunakan untuk bibit kecil yang akarnya belum terlalu panjang. Setelah dijepit, lalu potong sabut dan anggreknya diletakkan di tengah-tengah pot. Bibit tanaman anggrek yang ditanam dalam sabut kelapa ini biasanya berukuran 7,5-10cm.
    Guna mengatasi pembusukan pada sabut kelapa, maka sabut ini perlu direndam dalam larutan fungisida. Perendaman dalam larutan pupuk dapat membantu pertumbuhan anggrek. Bila dibandingkan dengan media lain, pemberian fungisida pada media sabut kelapa ini harus sering dilakukan.
    Sebenarnya ANGGREK dapat menyesuaikan diri dengan media apa saja, yang penting penyiramannya memadai dan pemupukannya tepat untuk setiap jenis. Di daerah yang banyak hujan dengan kelembaban tinggi, pemakauan media yang dapat menyimpan air tidak dianjurkan karena media akan basah selalu dan dapat menyebabkan kebusukan pada akar anggrek sendiri.

1 comments:

Mas Hery November 18, 2009 at 7:39 PM  

kalo beli anggrek yg bagus dmana si

CINTA ANGGREK

Penggemar anggrek tidak terbatas pada kalangan nursery. Banyak sekali pengemar rumahan juga ingin sekali mengetahui seluk beluk anggrek

CINTA ANGGREK

Situs Forum Pecinta Anggrek Indonesia yang bermula dari milis Anggrek - tempat berbagi pengalaman.

  © Blogger templates Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP